Kamis, 21 Agustus 2008

Tersirat makna tertahan yang tak kunjung entah kapan atau dimana telah menorehkan pertanyaan .
Mengapa setiap manusia memiliki pola pikir yang berbeda?tak seragam,selaras,bahkan serupa?,atau lebih tepatnya manusia memiliki jalan pikiran masing masing untuk menentukan arah tujuan hidup mereka sendiri sendiri,tanpa terbebani masalah sesama manusia lain yang ada di sekitar kita,atau lebih baik mana jika waktu dulu manusia sebelum diciptakan,telah terorganisir bahwa manusia yang kita produksi nanti harus memiliki pola pikir yang sama,serupa ataukah berbeda beda?,pasti akan manjadi dunia yang damai nan indah jika semua manusia memiliki jalan pikiran yang sama,dan dikontrol oleh satu faham dan pikiran utama,untuk menjalai suatu kehidupan yang layak dan terkendali tanpa adanya,penyelewengan,kudeta,konspirasi,dan kesenjangan .
Omong kosong itu muncul saat aku sedang memberi makaan kumpulan ikan mas dikolam dan berebut tanpa saling melukai walaupun otak mereka kecil dan tak bisa berpikir. Apa yang ikan ikan itu pikir saat aku jatuhkan butiran nasi nasi sisa makan temanku,lalu pellet yang menjadi makanan sah bagi mereka.
Akankah semua orang kan tahu,betapa pedih dan mengerikanya kita sesama manusia ,yang kan terus dan selalu saling berebut,menghina,mencaci,dan membunuh tanpa ampun untuk memenuhi kebutuhan perut kita masing masing,apakah kita akan kenyang oleh perbuatan yang hina juga menjijikan itu,membayangkan saja ,mungkin janin anjing dalam perut induknya akan keguguran,dan kita? Akan semakin lahap memakan hidangan makan malam kita.
Mungkinkah akan terus begini?,atau mungkin akan tarjadi suatu perubahan,atau mungkin akan ada seorang anak manusia yang muncul dan mengagas sestim cuci otak terbaru untuk menyeragamkan pikiran polos kita akan kemanusian yang adil dan beradab.(hanya sebuah pendapat)

Tidak ada komentar: